it's my picture
Senin, 09 September 2013
Laporan KTS di Sendang Agung
1. Sejarah Batik Sendang
Batik Sendang sudah ada sejak berabad-abad lalu kira-kira pada abad ke-15. Ketika batik Sendang terbentuk, Wilayah ini masih dipimpin oleh Raden Ayu Tilatih yang merupakan anak Sendang Agung. Walau batik Sendang masih kalah dengan batik Yogyakarta dan batik Solo tetapi bukan berarti pengrajin batik di desa ini kalah kemampuannya dengan pengrajin batik lain.
2. Letak Geografis Desa Sendang Agung
Desa Sendang Agung terletak di pertigaan jalan Brondong, pusat pariwisata antara WBL, Banyula, dan wisata Religi Sunan Drajat. Desa Sendang agung, kecamatan Paciran, kabupaten Lamongan ini berbatasan dengan desa Paciran, Sumur Gayam, dan Tunggul di bagian utara, desa Payaman di bagian selatan, desa Kranji dan Payaman di wilayah timur, serta desa Sugihan dan Sumur Gayam di wilayah barat. Desa Sendang Agung mempunyai luas wilayah sekitar 836.155 Hektare yang meliputi 22 RT, 4 RW, dan 3 dusun yaitu dusun Semerek, Sendang Agung, dan Mejero.
3. Alat dan Bahan Untuk Membuat Batik Sendang
Alat dan Bahan untuk membuat batik Sendang ini sama dengan pembuatan batik lainnya. Biasanya yang dibutuhkan adalah Canting, Wajan, Kompor, dan Gawangan. Selain itu ada Pensil, Kain Mori, Malam(Plastisin), Pewarna, serta Tepung.
4. Motif Batik Sendang
Batik Sendang mempunyai beragam motif yang jumlahnya sekitar 12 motif diantaranya; Kecicitan, Gondang Liris, Byur, Parikesit, Bola Punten, Gendagan, Gondangan, Lotif, Melaten, Kepet(Kipas Raja), Kembang Sungsang, dan Bandeng Lele.
5. Perbedaan Batik Tradisional dan Modern
Batik Tradisional merupakan batik yang motifnya tersusun dan terikat oleh suatu aturan serta mengikuti isen-isen dan motif sebelumnya, contohnya; batik Tulis. Batik Modern ialah batik yang bersifat bebas dan abstrak serta tidak ada aturan yang membatasinya, contohnya; batik Cap, Printing, dan Sablon.
6. Kelebihan Batik Sendang
Batik Sendang mempunyai ciri dan identitas sendiri yang tidak dipunyai oleh batik lain seperti kualitas kain katun yang lebih baik, watak artistik, serta pemaduan dekorasi dan seni rupa. Selain itu ada arti sejarah dan budaya dari motif dan coraknya yang mewakili nilai simbolik dari batik Sendang ini.
7. Upaya Pemasaran Batik Sendang
Pemasaran batik Sendang memang bukanlah perkara mudah karena batik Sendang ini masih kalah dengan Batik Yogyakarta dan Solo. Tetapi berbagai upaya telah dilakukan oleh warga desa dan PemKab Lamongan agar batik Sendang ini bisa diterima oleh masyarakat dan laku keras di pasaran. Upaya yang dilakukan adalah menjual batik di wilayah rumah lalu pasar dan mengadakan pelatihan membatik untuk umum.
8. Tanggapan Warga Atas Batik yang Telah Diakui Oleh Dunia yang Berasal Dari Indonesia
Pada tahun 2009, Unesco telah mengakui bahwa batik berasal dari Indonesia. Hal itu disambut baik dan gembira oleh masyarakat Indonesia terutama warga desa Sendang Agung. Namun warga desa ini tidak hanya menanggapi baik dan gembira jika tidak diikuti dengan ikhtiar sehingga warga desa Sendang Agung terus bekerja dan berkarya agar batik bisa lebih berkembang terutama pada generasi muda.
9. Upaya PemKab Lamongan Dalam Mengembangkan Batik Sendang
Batik Sendang tidak akan berkembang jika tidak diikuti upaya dari pihak Pemkab Lamongan untuk mengembangkan batik ini. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan batik sendang diantaraya; lebih bersemangat untuk mengembangkan batik melalui anak muda, mengadakan kursus pelatihan desain, pemasaran, serta mengadakan lomba.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar