it's my picture

it's my picture
IT'S MY FUTURE

Kamis, 05 September 2013

ALL ABOUT FOOTBALL

Sejarah dan Posisi dalam Sepak Bola Sejarah sepak bola Sebenarnya, permainan sepak bola telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, asal-usul permainan sepak bola itu masih belum jelas karena ada yang menyatakan berasal dari Inggris, Italia, Arab, dan ada pula yang menyatakan dari Cina. Akhirnya, pada tanggal 20 Mei 2004, FIFA dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-100 secara resmi mengakui bahwa sepak bola berasal dari negeri Tirai Bambu (Cina). Di Yunani, permainan ini sudah dikenal sejak 800 tahun sebelum masehi dengan nama episkyros dan harpastrum. Pasukan Romawi yang menyerbu Yunani tahun 146 sebelum masehi kemudian mengadopsi permainan ini dan menyebarkannya seiring penaklukan wilayah-wilayah eropa. Kaisar Romawi Julius Caesar tercatat sebagai penggemar harpastrum. Ia memakai permainan ini sebagai olahraga untuk melatih fisik pasukannya. Di Roma, luas lapangan harpastrum menyesuaikan dengan jumlah pemain. Pada suatu hari harpastrum pernah dimainkan oleh lebih dari 100 orang. Oleh karena itu, sepak bola lebih mirip kerusuhan massal. Sejak itulah olahraga ini kemudian dilarang di seluruh negeri karena dianggap permainan yang biadab. Inggris merupakan negara yang pertama kali mengembangkan permainan sepak bola secara modern. Hal ini dibuktikan dengan adanya organisasi bernama FA pada tanggal 26 Oktober 1863. Atas inisiatif anggota organisasi tersebut, pada tanggal 8 Desember 1863 lahirlah peraturan sepak bola modern yang kita kenal sampai saat ini. Pada tanggal 28 Desember 1863 lahir pula FBAE (the Football Association of England). Sejak itulah, permainan ini menyebar ke negara jajahan Inggris dan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada tanggal 21 Mei 1904, berdiri federasi sepak bola dunia FIFA di paris atas inisiatif Guerin, warga negara Perancis. Pada awal pembentukannya, FIFA baru beranggotakan 7 negara. Sementara itu, Indonesia mengenal sepak bola dari Penjajah, Belanda. Sebelum dibentuk PSSI, pada tahun 1924 berdirilah JVB (Java Voet Boend) di Surakarta. Selanjutnya, pada tanggal 19 April 1930 di Jogja dibentuklah PSSI dengan ketua IR. Soeratin Sosrosoegondo. Posisi dalam sepak bola Sweeper (SW): sweeper harus mendukung midfielder dan mengatur lini pertahanan Stopper (ST): stopper bertanggung jawab untuk menahan pergerakan penyerang lawan dan juga memberikan bola ke midfielder Left/Right Backs (LB/RB): dalam formasi belakang sejajar, mereka menahan pergerakan penyerang lawan dan bertugas untuk membawa bola ke depan lewat sisi lapangan untuk memberikan umpan-umpan silang bagi penyerang Left/Right Defenders (LD/RD): dalam formasi belakang sejajar, mereka menahan pergerakan penyerang lawan dan bertugas untuk membawa bola ke depan lewat sisi lapangan untuk memberikan umpan-umpan silang bagi penyerang Left/Right Midfielders (LM/RM): bertugas untuk membawa bola ke depan lewat sisi lapangan untuk memberikan umpan-umpan silang bagi penyerang Center midfielders (LC/CM/RC): meskipun penyerangan lebih diutamakan dari samping, umpan-umpan cepat dari tengah dapat menjadi senjata yang efektif paling tidak jika 2 gelandang dapat cepat melakukan serangan balik dan dapat dengan mudah memberikan umpan yang matang bagi penyerang untuk mencetak gol Forward (F1): tugas penyerang agak lebih berat karena dia harus berjuang sendirian di depan dan harus banyak bergerak untuk memecah konsentrasi lawan Taktik, Strategi, dan Formasi dalam Sepak Bola Taktik dan strategi sepak bola Taktik adalah suatu siasat yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif. Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam sepak bola adalah suatu usaha mengembangkan kemampuan berfikir, kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan alternatif terbaik dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efisien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan. Strategi adalah suatu siasat yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung dan digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang dialksanakan secara sportif dan sehat. Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi memiliki perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaan keduanya saling berkaitan serta mendukung untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu memenangkan pertandingan. Taktik secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Taktik Penyerangan Taktik penyerangan ialah siasat yang dijalankan oleh tim terhadap lawan dengan tujuan memimpin dan mematahkan pertahanan dalam rangka memenangkan pertandingan secara sportif. Taktik penyerangan dapat dibedakan menjadi: A. Taktik mencari tempat kosong diantara pemain lawan B. Taktik melakukan gerakan tersusun, baik yang membawa bola maupun tidak (memanfaatkan lebar lapangan/bermain terbuka) C. Taktik bermain ketat (teliti melihat peluang) 2. Taktik Pertahanan Taktik pertahanan ialah siasat yang dijalankan oleh tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan atau kekelahan dalam pertandingan. Taktik pertahanan dapat dibedakan menjadi: A. Man to man defence, setiap pemain membayangi satu lawan B. Zone defence, setiap pemain bertanggung jawab atas daerah pertahanannya C. Kombinasi, yaitu taktik man to man defence dan zone defence 3. Taktik Perorangan Taktik perorangan ialah siasat yang dilakukan oleh seorang pemain dalam menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental yang dilakukan dengan proses yang cepat dalam menghadapi masalah yang terjadi pada suatu pertandingan 4. Grup Taktik Grup taktik diartikan suatu siasat yang dijalankan oleh 2 orang pemain atau lebih dalam melakukan pertahanan dan penyerangan untuk mencari kemenangan secara sportif pada suatu pertandingan 5. Kolektif Taktik Kolektif taktik diartikan suatu siasat yang dijalankan oleh suatu regu dalam menjalin kerja sama untuk mencari kemenangan dalam suatu pertandingan Formasi dalam sepak bola Formasi (sistem) dalam permainan sepak bola yang ditetapkan pada peraturan sepakbola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang ditempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupun pertahanan. Dengan sistem ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masing-masing, memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak. Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoodinir dengan rapi dan kerja sama akan lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi pemain dalam sistem tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama. Contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepak bola: 1. 3 – 4 – 3 : 3 bek, 4 gelandang, dan 3 striker 2. 3 – 5 – 2 : 3 bek, 5 gelandang, dan 2 striker 3. 3 – 6 – 1 : 3 bek, 6 gelandang, dan 1 striker 4. 4 – 2 – 4 : 4 bek, 2 gelandang, dan 4 striker 5. 4 – 3 – 3 : 4 bek, 3 gelandang, dan 3 striker 6. 4 – 4 – 2 : 4 bek, 4 gelandang, dan 2 striker 7. 4 – 5 – 1 : 4 bek, 5 gelandang, dan 1 striker 8. 5 – 2 – 3 : 5 bek, 2 gelandang, dan 3 striker 9. 5 – 3 – 2 : 5 bek, 3 gelandang, dan 2 striker 10. 5 – 4 – 1 : 5 bek, 4 gelandang, dan 1 striker 11. 3 – 3 – 2 – 2 : 3 bek, 3 gelandang bertahan, 2 gelandang serang, dan 2 striker 12. 3 – 4 – 1 – 2 : 3 bek, 4 gelandang bertahan, 1 gelandang serang, dan 2 striker 13. 3 – 4 – 2 – 1 : 3 bek, 4 gelandang bertahan, 2 gelandang serang, dan 1 striker 14. 4 – 1 – 2 – 3 : 4 bek, 1 gelandang bertahan, 2 gelandang serang, dan 3 striker 15. 4 – 1 – 3 – 2 : 4 bek, 1 gelandang bertahan, 3 gelandang serang, dan 2 striker 16. 4 – 1 – 4 – 1 : 4 bek, 1 gelandang bertahan, 4 gelandang serang, dan 1 striker 17. 4 – 2 – 1 – 3 : 4 bek, 2 gelandang bertahan, 1 gelandang serang, dan 3 striker 18. 4 – 2 – 2 – 2 : 4 bek, 2 gelandang bertahan, 2 gelandang serang, dan 2 striker 19. 4 – 2 – 3 – 1 : 4 bek, 2 gelandang bertahan, 3 gelandang serang, dan 1 striker 20. 4 – 3 – 1 – 2 : 4 bek, 3 gelandang bertahan, 2 gelandang serang, dan 1 striker 21. 4 – 3 – 2 – 1 : 4 bek, 3 gelandang bertahan, 2 gelandang serang, dan 1 striker 22. 4 – 4 – 1 – 1 : 4 bek, 4 gelandang bertahan, 1 gelandang serang, dan 1 striker Teknik Dasar dalam Sepak Bola Teknik dasar tanpa bola 1. Teknik berlari Teknik berlari dalam permainan sepak bola berbeda dengan teknik berlari dalam cabang olahraga atletik. Langkah berlari dalam permainan sepak bola, pendek-pendek dan lebih sering dilakukan, ayunan tangan agak terbuka. Pada saat tertentu posisi badan lebih tegak. Hal ini memudahkan pergantian arah berlari. 2. Teknik melompat Teknik melompat dalam permainan sepak bola dapat dilakukan dengan awalan atau tanpa awalan. Tolakan satu kaki akan sangat menguntungkan sebab pemain dapat melompat lebih tinggi. Tolakan 2 kaki juga sering dilakukan. Gerakan melompat ini biasanya dikombinasikan dengan gerakan menyundul bola. 3. Teknik gerak tipuan badan Teknik tipuan terdiri dari beberapa gerakan, antara lain: A. Gerak tipu dengan badan bagian atas B. Gerak tipu dengan bagian kaki C. Gerak tipu dengan tiba-tiba berhenti atau mengubah arah gerakan Teknik dasar dengan bola 1. Teknik dasar menendang bola (kicking) Menendang bola adalah gerakan yang paling dominan dengan tujuan mengumpan dan shooting ke arah gawang. Berdasarkan perkenaan bagian kaki terhadap bola, kicking dibagi menjadi 3, yaitu: A. Menggunakan kaki bagian dalam 1. Posisi badan di belakang bola 2. Kaki tumpu di samping bola, ujung kaki menghadap ke depan, dan lutut agak ditekuk 3. Kaki ayun dibuka keluar selebar ±90 derajat 4. Ayunkan kaki ke belakang, kemudian tendang bola dengan kaki bagian dalam 5. Pada saat akan menendang, pandangan harus tertuju pada bola 6. Gerakan tangan mengimbangi gerakan kaki pada saat menendang bola 7. Gerakan akhir setelah menendang diikuti dengan gerakan lanjutan kaki serta badan agak condong ke arah depan dengan rileks B. Menggunakan kaki bagian luar 1. Posisi badan berada di belakang bola 2. Kaki tumpu berada di samping bola, ujung kaki menghadap lurus ke depan, dan lutut agak ditekuk 3. Kaki yang akan digunakan untuk menendang bola ditarik ke belakang dengan pergelangan kaki ditekuk ke bawah dan diputar ke dalam 4. Kedua tangan di samping badan dengan rileks 5. Pandangan mata tertuju pada sasaran bola 6. Bola ditendang dengan menggunakan punggung kaki bagian luar sehingga bola berputar ke luar/kanan 7. Saat menendang bola, kaki lurus dan disertai dengan gerakan tangan dan pinggang sehingga bola dapat melayang dengan cepat 8. Ayunan kaki dilakukan dengan cepat, badan dalam keadaan rileks dan agak condong ke depan C. Menggunakan punggung kaki 1. Badan di belakang bola agak condong ke depan, kaki tumou diletakkan di samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran, kaki agak ditekuk 2. Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke depan/sasaran 3. Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan hingga mengenai bola 4. Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada tengah-tengah bola 5. Kaki tendang diarahkan dan diangkat ke arah sasaran 2. Teknik dasar menghentikan bola (stopping) Menghentikan bola adalah teknik yang bertujuan untuk menahan bola, baik yang datang menyusur tanah ataupun bola melambung sehingga dapat dikuasai. Berdasarkan pengenaan bagian kaki terhadap bola, stopping dibagi menjadi 2, yaitu: A. Menggunakan kaki bagian dalam 1. Berdiri pada posisi yang tepat dengan datangnya arah bola 2. Letakkan kaki kiri sebagai kaki tumpu, berat badan pada kaki kiri 3. Kaki kanan yang akan menghentikan bola, berada di depan dan lutut agak ditekuk 4. Pergelangan kaki yang akan menghentikan bola diangkat sedikit ke atas, mata kaki menghadap ke depan 5. Pada saat bola menyentuh kaki, selanjutnya kaki agak ditarik mengikuti arah datangnya bola 6. Pandangan selalu ditujukan pada arah datangnya bola 7. Badan sedikit dicondongkan ke arah depan dan kedua tangan mengimbangi gerakan kaki B. Menggunakan kaki bagian luar 1. Kaki kiri sebagai kaki tumpu berada di belakang, lutut agak ditekuk 2. Berat badan berada pada kaki tumpu dengan badan dimiringkan ke arah datangnya bola 3. Kaki kanan berada di depan untuk menghentikan gerakan datangnya bola 4. Punggung kaki kanan dimiringkan ke arah bawah 5. Kedua tangan rileks dalam mengimbangi gerakan kaki 6. Pada saat perkenaan bola, kaki kanan ditarik sedikit ke belakang 7. Hentikan bola dengan punggung kaki bagian luar 3. Teknik dasar menggiring bola (dribble) Menggiring bola adalah membawa bola sambil berlari dengan lintasan lurus atau zig-zag dengan menggunakan beberapa bagian kaki yang menyentuh/menggulingkan bola terus-menerus di atas rumput dilanjutkan dengan shooting. Berdasarkan perkenaan bagian kaki pada bola, dribble dibagi menjadi 2, yaitu: A. Menggunakan kaki bagian dalam 1. Ujung telapak kaki kiri yang digunakan untuk menggiring bola diputar membuka ke arah luar 2. Bola didorong dengan kaki bagian dalam, lutut diputar membuka ke arah samping 3. Badan agak condong ke arah depan, dan tidak terlalu kaku 4. Gerakan tangan bebas seperti pada saat lari rileks 5. Kaki kiri didekatkan dengan bola, terutama bagian dalam kaki sebagai tempat perkenaan dengan bola 6. Pada saat kaki menyentuh bola, pandangan tertuju pada arah bola, serta melihat ke seluruh situasi di lapangan 7. Gerakannya mula-mula dilakukan sambil berjalan, kemudian berlari digabungkan dengan menembak dengan tidak mengubah irama langkah B. Menggunakan kaki bagian luar 1. Ujung telapak kaki diputar ke arah dalam dengan rileks 2. Menyentuh bola dengan kaki bagian luar 3. Usahakan bola tidak terlalu jauh dari sentuhan kaki, badan agak condong ke arah depan, dan pandangan sekali-kali pada bola 4. Gerakan tangan tidak kaku dan harus rileks untuk mengimbangi gerakan kaki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar